Beranda Kolom Pelajar di Gaza Kehilangan Akses Pendidikan di Tengah Perang Mematikan

Pelajar di Gaza Kehilangan Akses Pendidikan di Tengah Perang Mematikan

Seorang anak pengungsi Palestina mengambil air di sebuah tempat penampungan sementara di sebelah barat laut Gaza City pada 25 Agustus 2025. (Carapandang/Xinhua/Rizek Abdeljawad)

0
Xinhua

   "Terkadang kami menulis huruf di pasir atau di kertas yang robek, dan saya mengulang alfabet serta kata-kata sederhana bersama mereka, agar mereka tidak sepenuhnya lupa," paparnya.

   Meskipun mereka mendapat sedikit kesempatan untuk mengikuti kelas, banyak anak-anak sudah menghadapi kesulitan belajar yang signifikan akibat perang.

Seorang anak Palestina menerima makanan gratis dari sebuah dapur amal di Gaza City pada 24 Juli 2025. (Carapandang/Xinhua/Rizek Abdeljawad)

   "Beberapa anak sama sekali tidak bisa berkonsentrasi. Mereka telah kehilangan kerabat atau melihat rumah mereka hancur, dan ketika saya mencoba mengajarkan huruf kepada mereka, kadang-kadang mereka menangis atau menceritakan tentang apa yang terjadi pada mereka. Pikiran mereka dipenuhi dengan ketakutan," jelas al-Awadi.

   Para guru juga mengalami tekanan yang luar biasa, karena banyak rekan mereka tewas dan yang lainnya terpaksa mengungsi. Meski menghadapi tantangan ini, al-Awadi tetap berkomitmen pada pekerjaannya.

   "Ketika seorang anak belajar menulis sebuah kata atau melafalkan huruf, saya merasa seolah-olah kita sedang berjuang melawan keputusasaan," katanya. "Namun, semua orang di sini memahami bahwa pelajaran di atas pasir tidak dapat menggantikan pendidikan yang layak. Anak-anak tersebut pantas mendapatkan yang lebih baik daripada ini."

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here