Purbaya juga mengklarifikasi ucapannya yang sebelumnya menuai reaksi publik terkait pernyataan soal tuntutan “17+8” yang hanya mewakili rakyat kecil.
Ia mengatakan, maksud sebenarnya adalah bahwa ketika ekonomi tertekan, sebagian besar masyarakat akan ikut merasakan dampak kesulitan, bukan hanya sebagian kecil.
“Kalau kemarin salah ngomong, saya minta maaf. Intinya, semakin cepat ekonomi pulih, semakin banyak lapangan kerja tercipta. Itu yang kita kejar,” katanya.
Di sisi lain, ia mengaku cukup terkejut saat video pernyataannya kerap dipotong dan menimbulkan kesalahpahaman publik. Namun, ia menganggap dinamika tersebut sebagai bagian dari proses edukasi publik.
“Kalau saya salah, saya perbaiki. Tapi jelas maksud saya bukan membiarkan rakyat susah. Justru bagaimana semuanya bisa lebih mudah mendapat pekerjaan dan masyarakat sejahtera bersama. Itu tujuan utama,” katanya.