CARAPANDANG –  Masyarakat Desa Tommo, Mamuju, Sulawesi Barat, mengusulkan pengembangan desa wisata kepada Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar), Ni Luh Puspa. Kepada Wamenpar yang tengah mengunjungi desa tersebut, masyarakat menyampaikan kebutuhan akan fasilitas keagamaan, insentif desa, hingga pelatihan SDM.

Merespons permintaan tersebut, Wamenpar menegaskan pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Mamuju. Menurut dia, langkah konkret akan disusun bersama agar Desa Tommo dapat berkembang, memberi manfaat bagi masyarakat maupun perekonomian setempat.

Salah satunya adalah menjadikan ritual keagamaan masyarakat lokal sebagai daya tarik wisata. "Desa ini berpotensi besar untuk menarik pengunjung dari berbagai wilayah Indonesia" ujar Ni Luh di Mamuju, Selasa, (26/8/2025).

Kunjungan ini menjadi bersejarah karena Ni Luh Puspa merupakan Wakil Menteri Pariwisata pertama yang datang ke Desa Tommo. Masyarakat pun menyambut antusias mengingat desa ini berdiri sejak 1983 dengan sejarah transmigrasi warga Bali.

Kini Desa Tommo dihuni beragam etnis termasuk Bali, Bugis, Mandar, Jawa, Sunda, dan Toraja. Keberagaman tersebut menjadikan desa ini unik, apalagi dengan dua acara keagamaan utama yakni nyepi dan ngaben.

Tradisi ogoh-ogoh pada malam pengerupukan menjelang nyepi, misalnya, telah lama menjadi daya tarik wisata masyarakat. Selain itu, prosesi ngaben massal yang digelar tiga tahun sekali, menghadirkan pengalaman unik bagi pengunjung luar daerah.