Dia juga menyoroti ketiadaan alokasi dana untuk Perpustakaan Bung Karno dan Bung Hatta.
“Mestinya bisa melayani 1.600 orang untuk Perpustakaan Bung Karno dan 1.000 orang untuk Perpustakaan Bung Hatta, tapi ternyata nggak bisa karena nggak ada anggarannya,” tegasnya.
Dia mengaitkan kondisi ini dengan putusan Mahkamah Konstitusi mengenai wajib belajar gratis 13 tahun. Menurut Legislator dari dapil Banten I ini bahwa pendidikan gratis seharusnya berjalan paralel dengan penyediaan bahan bacaan yang memadai.
“Bagaimana ini wajib belajar tetapi kalau kita lihat perpustakaannya seperti ini,”ujarnya.
Dalam kunjungannya ke daerah pemilihan, Anggota DPR Komisi X ini menemukan perpustakaan dengan kondisi memprihatinkan. Koleksi buku disimpan di ruangan tanpa pengaturan suhu dan jarang dilakukan fumigasi.
“Sudah pasti dalam beberapa tahun itu rusak. Arsip pun banyak yang hilang atau hancur karena kurang terawat,” ujar Bonnie.
Lebih jauh, ia menilai keterbatasan anggaran mengganggu pelayanan publik sekaligus menghentikan produksi pengetahuan. Program alih bahasa naskah kuno Nusantara, penyediaan bahan literasi berbasis koleksi langka, hingga kajian pustaka terancam tidak terlaksana.